Saat Thomas Collins memohon ibunya, katie untuk mengijinkannya membuat sepasang tato temporer saat liburan di Turki, sang ibu menyetujui, berpikir bahwa tidak ada salahnya untuk kesenangan yang tidak menyakitkan.
Namun kemudian anak tiu menderita alergi hebat sebagai reaksi terhadap tinta hitam yang berubah menjadi luka permanen di kedua lengannya. Dia kini bahkan alergi terhadap perlengkapan sehari-hari.
Thomas sedang liburan bersama ibunya Katie, 31, ayahnya Graham 37, yang bekerja untuk sebuah firma insinyur, dan abangnya Jordan, 13.
Dia melihat iklan tato inai hitam di dekat kolam di hotel tempat mereka menginap. Dia memilih membuat tato di kedua lengannya, yang satu bergambar Bart Simpson dan satunya lagi desain tengkorak dengan tulisan namanya dibawahnya.
Tato itu memudar setelah beberapa hari, tapi sekitar seminggu setelah mereka pulang Thomas mulai mengeluh bahwa lengannya gatal dan sakit. Dia merasa nyeri dan menderita demam tinggi.
Saat lengannya dicek, terlihat garis outline tato berwarna merah mengerikan. Lengannya mulai mengeluarkan cairan di bekas tato itu.
Setelah dibawa ke dokter dan diberi resep antibiotik dan krim gatal, ia digiring ke spesialis kulit yang menjelaskan bahwa anak itu menderita reaksi alergik parah yang disebabkan oleh paraphenylenediamine (PPD), zat kimia yang umum ditemukan pada cat rambut dan terkadang ditambahkan pada tinta inai untuk membuatnya berawarna hitam.
Tato henna/inai yang alami berwarna coklat atau kemerahan, dan biasanya benar-benar aman. Tapi yang berwarna hitam menyebabkan reaksi alergi serius.
Reaksi alergi itu berlangsung selama dua ulan dan begitu Thomas sembuh, keluarganya berharap semua itu sudah berlalu.
Tapi sekarang Thomas jadi alergi pada obat-obatan tertentu, termasuk anastetik, dan pada perlatan sehari-hari seperti tinta printer, bot karet, pemotong rumput (?), bola squash dan bahkan krim matahari, semua itu dipicu dari reaksi awal saat di Turki.
Thomas benar-benar kesal karena sekarang dia tidak bisa menyentuh benda-benda tertentu. Sekarang mereka benar-benar menggosok kursi-kursi dengan hati-hati, dan Thomas harus mandi dengan sabun ber-moisturiser tinggi karena dia tidak bisa menggunakan sabun biasa.
Hal ini tentu akan memengaruhi masa depannya. Dia tidak akan bisa menjalani beragam profesi karena alerginya pada material-material tertentu yang banyak digunakan di dunia kerja.
Sementara bekas merah di lengan Thomas mungkin akan hilang setelah beberapa bulan, tetapi ibunya khawatir kehidupan normal putranya tidak akan bisa kembali.
"Ini merupakan pengalaman yang sungguh menakutkan yang saya harap tidak terjadi di keluarga lain. Orang-orang harus waspada betapa bahayanya tato-tato ini sesungguhnya."
No comments:
Post a Comment