Buah Matoa (Pometia pinnata) adalah buah khas asli Papua. Buahnya berbentuk lonjong seperti telur puyuh atau buah pinang, rasa buahnya seperti antara rasa buah leci dan buah rambutan dan lebih berserat. Ketika muda berwarna hijau dan berwarna hijau kekuningan setelah matang.
Panjang 1,5-5 cm dan berdiameter 1-3 cm, kulit licin berwarna coklat kehitaman bila masak (kalau masih muda berwarna kuning kehijauan, ada juga yang menyebut hijau-kekuningan). Kulit ari putih bening melekat pada biji, manis dan harum.
Di Papua, pohon matoa yang semula tumbuh liar kini menjadi semakin naik gengsinya. Apalagi semenjak mantan presiden Megawati mencanangkan penanaman berbagai jenis pohon asli Indonesia seperti cempaka Aceh, meranti Kalimantan dan matoa Papua sebagai pohon lestari, di kawasan Gelora Bung Karno Jakarta, beberapa tahun yang lalu.
Pohon matoa dapat berbunga sepanjang tahun dan dapat dikatakan berbuah hampir sepanjang waktu. Di pasaran harganya variatif mulai dari Rp.50.000/kg sd Rp.75.000/kg tergantung jenisnya.
Matoa tumbuh di daerah yang sejuk atau dengan kata lain lebih mudah tumbuh di daerah dataran tinggi, meskipun dapat pula tumbuh di dataran rendah.
Di Papua New Guinea, buah matoa dikenal dengan sebutan Taun.
No comments:
Post a Comment