Taman ini merupakan bagian dari tiga rangkaian theme park termasuk Dwarf Empire, Butterfly Park, dan Space-time Square.
Chen terinspirasi menghabiskan hampir 100 juta yuan (140-an milyar rupiah) untuk membangun taman ini setelah dia tersentuh oleh sekelompok orang kerdil yang ia lihat di kereta.
"Kami merasa hidup mereka sulit dan buruk, jadi kami ingin membangun sebuah tempat yang hebat bagi mereka untuk hidup dan panggung untuk mereka bekerja." Dia juga memastikan keuntungan yang diperoleh akan disalurkan menjadi gaji yang lebih tinggi bagi mereka dan kondisi hidup yang lebih berkembang.
Saat ini Dwarf Empire memiliki/memperkerjakan lebih dari 100 orang kerdil, masing-masing mendapatkan kamar gratis, pelajaran Bahasa Inggris gratis, dan gaji mingguan antara 800 hingga 2000 yuan, atau sekitar Rp2 juta-an.
Selama jam buka, mereka beraksi bagi turis, yang membayar 80 yuan (Rp119) untuk masuk. Mereka bernyanyi, menari, melakukan sulap dan akrobatik, dan bahkan drama. Saat sedang tidak menghibur tamu, mereka kebanyakan ikut dalam kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler seperti kursus etiket, konseling/terapi, dan bahkan berkencan seperti Ou Jielin, 24 tahun, yang dijadwalkan akan segera menikah dengan sesama karyawan.
"Kami akan membangun sebuah tim yang terdiri dari 800 hingga 1,000 orang kerdil dan membuat wonderland orang kerdil terbesar di dunia," kata Chen.
Them park Dwarf Kingdom menjadi begitu populer sampai-sampai World Peace Foundation, organisasi PBB non-profit, berencana untuk memfilmkannya. Pimpinan eksekutif Wang Mantang mengatakan, "Kami ingin menunjukkan kemandirian kelompok spesial ini dan pentingnya menghargai diantara sesama manusia."
Cheng Mingjin telah membantu keseluruhan komunitas orang kerdil dengan theme park ini.
Bagaimana menurut Anda?
No comments:
Post a Comment