Seorang pilot yang paraplegic (lumpuh bagian bawah tubuh) merencanakan sebuah penerbangan solo pemecah rekor dari Inggris ke Australia.
Dave Sykes, 42 tahun, berencana membuat perjalanan dalam sebuah pesawat ringan.
Dijadwalkan terbang pada Semptember 2010, "Spokes" atau "Wheely Dave," sebagaimana ia dikenal, akan membawa melakukan penerbangan satu orang melewati 18 negara, melewati 11,600 mil laut.
Ini akan menjadi yang pertama kali seseorang di kursi roda melakukan prestasi semacam ini.
"Ini tidak pernah dilakukan sebelumnya," Sykes berkata pada CNN, setidaknya "oleh seseorang yang duduk di kursi roda."
Perjalanannya akan melewati negara-negara seperti Mesir, Arab Saudi, Pakistan, Singapur dan Indonesia. Dia mengantisipasi bahwa penerbangannya akan memakan waktu enam sampai delapan minggu, terbang hingga 500 mil dan tujuh hingga delapan jam per hari.
Pesawatnya dibangun oleh P&M Aviation Quik di Inggris, dengan bobot 450 kg dan dimodifikasi secara khusus di bagian kontrol tangan yang memungkinkannya untuk terbang tanpa menggunakan kakinya.
Sebuah kursi roda aluminimium juga dibuat di punggung pesawat tersebut.
Kursi roda modifikasi
Sykes juga melakukan ini untuk menggalang dana bagi Yorkshire Air Ambulance dan mengharapkan lebih banyak sponsor untuk berkontribusi hingga mencapai £30,000 yang ia butuhkan untuk membuat impiannya terbang menjadi kenyataan.
Sebelumnya seseorang memperoleh prestasi serupa, yaitu penerbang Inggris Amy Johnson saat ia terbang dari Croydon, Inggris ke Darwin, Australia 80 tahun lalu.
Amy Johnson
Sykes mengatakan terbang memberinya sensasi kebebasan "seperti berkendara motor di langit," katanya pada CNN. "Menyenangkan saja ... tak ada mobil dan motor ... dan juga pemandangannya ... ," ujarnya.
"seperti berkendara motor di langit"
Pemandangan dari langit
Pada November 1993, dia sedang mengendarai motor ke tempat kerja saat ia ditabrak sebuah mobil yang mencoba menyalipnya. Satu menit, dia masih berada di jalan, saat berikutnya, dia sudah berbaring di RS dan masih berpikir: "Aku masih berada diatas motorku."
Sykes menderita cidera yang meluas, mematahkan punggung dan rusuknya. Paru-parunya juga bocor pada kecelakaan itu. Keluarganya diberitahu dia hanya memiliki 30 persen kesempatan untuk hidup.
Dia berhasil bertahan dan enam bulan setelah kecelakaan itu sudah cukup baginya untuk meninggalkan rumah sakit. Sekarang, dia tidak memikirkan masa lalu tapi mengakui bahwa kecelakaan itu membawanya ke jalur penerbangan.
Dia pertama kali mencoba terjun payung untuk amal. Ketika dia menabrak dan mamatahkan kakinya untuk yang kedua kalinya, kekasihnya, Lesley, mengancam akan pergi. Dia berhenti dan mencoba penerbangan ringan. Itu sudah 10 tahun yang lalu dan dia tidak pernah melihat ke belakang.
Jika Sykes gugup penerbangannya yang akan segera berlangsung, itu tidak tampak tapi dia mengakui kesepian bisa jadi masalah.
Tapi dia siap untuk melawan dampak-dampak psikoligisnya. Dia berkata: "Itu hanya pemikiran. Dunia tidak akan berakhir hanya karena kau berada diatas kursi roda, itu pastinya."
Kunjungi website ini untuk lebih jelasnya: http://www.soloflightglobal.com/
No comments:
Post a Comment