Banyak teori yang mencoba menjelaskan bagaimana busa air laut terjadi. Berikut ini salah satunya.
Ibarat masakan, bahan-bahan untuk membentuk busa pada air laut terdiri dari beragam hal seperti garam, bahan kimia, tumbuhan dan ikan-ikan yang sudah mati.
Cara pembuatannya melibatkan kekuatan angin dan kecepatan hembusannya pada waktu-waktu tertentu, sehingga di setiap tempat fenomenanya bisa berbeda. Saat kekuatan angin terlalu besar bagi tekanan di permukaan laut, molekuk air tidak sanggup menahan untuk tetap menyatu, hingga harus memecah menjadi bulir-bulir yang saling melekat sehingga membentuk buih. Tercampurnya bahan-bahan yang terkandung dalam air laut membuat buihnya sempurna.
Ini seperti mengaduk susu hingga menjadi milkshake, hanya saja terbuat dari sisa-sisa tumbuhan dan hewan laut yang sudah mati.
Pantai Cappuccino
Pada Agustus 2007, penduduk Yamba di New South Wales, Australia menyaksikan garis pantai utara Sydney itu berubah menjadi Pantai Cappuccino.
Awan-awan busa raksasa menyebar hingga 30 mil, menjadikannya fenomena yang belum pernah dilihat dalam tiga dekade terakhir.
Sekelompok peseluncur remaja yang sedang menunggu ombak pun tertelan mandi busa raksasa.
Tom Woods, 12 tahun, muncul dari awan busa setelah memutuskan
berseluncur bukan pilihan yang bagus hari itu.
Busa putih menutupi klub berseluncur
Anak-anak bermain diantara busa yang terjadi akibat arus tinggi
Apakah ini tidak berbahaya?
Bagaimanapun busa-busa ini bukanlah polusi. Ini peristiwa alami dan terjadi di semua tempat. Kandungan organiknya membuatnya lebih padat dan mungkin kelihatan kecoklatan sehingga terlihat kotor.
Berbagai sumber
No comments:
Post a Comment