EPOC memungkinkan pengguna bermain game PC tanpa menggunakan mouse dan keyboard.EPOC diperkirakan akan merevolusi cara interaksi manusia dengan mesin.
Batas antara fiksi ilmiah dan dunia nyata semakin kabur. Perusahaan pengembang teknologi tinggi Amerika Serikat (AS) Emotiv Systems berhasil mengembangkan alat sensor otak yang memungkinkan manusia mengendalikan game dengan pikiran.
Pengendalian komputer dengan pikiran adalah interaksi tertinggi antara manusia dan mesin. Ketika diintegrasikan dengan game, dunia virtual, atau lingkungan simulasi yang lain, teknologi ini memberikan pengalaman luar biasa kepada pengguna, tutur Chief Executive Officer Emotiv Systems NamDo.
Emotiv memberi nama alat sensor otak itu EPOC. Prototipenya sudah selesai dibangun pada tahun silam dan kini EPOC sudah memasuki tahap produksi massal. Emotiv berencana memasarkan EPOC mulai akhir tahun ini dengan harga USD300 (sekitar Rp2,8 juta). EPOC memiliki bentuk mirip headset audio dan dikenakan di kepala.
EPOC dilengkapi 16 sensor yang menempel pada kulit kepala untuk mendeteksi aktivitas elektrik dalam otak. EPOC juga dilengkapi sensor gerak untuk mendeteksi gerakan kepala. Emotiv mengungkapkan, EPOC mampu mendeteksi lebih dan 30 ekspresi, emosi, dan aksi berbeda dan pengguna. Misalnya, kegembiraan kemarahan, kekecewaan, senyuman, kedipan mata, dan bahkan gerakan alis mata.
Emotiv menjelaskan, otak memiliki sekitar 100 miliar sel saraf, yang bernama neuron. Ketika neuron-neuron itu berinteraksi, maka muncul gelombang elektrik. Gelombang-gelombang elektrik itu diamati dengan sensor bernama elect roencephalography (EEG). Sensor itulah yang dipasang pada headset EPOC.
Teknologi EPOC akan merevolusi interaksi antara manusia dan mesin, yaitu melalui interface otak. Game hanya merupakan aplikasi awal, ujar seorang pendiri Emotiv, Tan Le. Untuk mengoperasikan EPOC, pengguna harus lebih dulu berlatih. Dalam latihan itu, pengguna belajar memindahkan gunung dengan pikiran. Dalam waktu kurang dan satu menit, pengguna sudah bisa memutar, mendorong, mengangkat, dan bahkan menghilangkan objek yang tampil dilayar hanya dengan memikirkannya.
Setelah mahir mengendalikan benda-benda virtual tersebut, pengguna bisa meningkatkan level tantangan dengan bermain game laga bertema ilmu bela diri Asia produksi Emotiv. Apabila bosan, pengguna pun dapat memainkan game lain, yang biasa dimainkan pada PC (personal computer).
Emotiv menyatakan, headset EPOC dapat dihubungkan dengan PC dan pengguna bisa memainkan game PC apa pun. Proses itu terjadi karena EPOC dilengkapi teknologi EmoKey, yang bertugas menghubungkan teknologi EPOC dengan game PC.
Teknologi temuan Emotiv tersebut menarik perhatian perusahaan-perusahaan teknologi yang lebih besar.Tidak terkecuali raksasa teknologi AS IBM Corp. Kedua perusahaan itu pun telah menjalin kerja sama untuk mengeksplorasi kemungkinan pemanfaatan EPOC di luar dunia game.
Teknologi Emotiv memiliki potensi besar dalam mendobrak interaksi manusia dan mesin. Ketika lingkungan virtual menjadi semakin kompleks, mouse dan keyboard saja tidak akan cukup.Teknologi Emotiv ini adalah komponen penting dalam internet tiga dimensi dan komunikasi virtual masa depan, sebut Vice President Digital Convergence IBM Corp Paul Ledak.
Tidak hanya IBM yang tertarik kepada EPOC. Emotiv mengungkapkan, para penegak hukum AS kini juga sedang menjajaki kerja sama dengannya. Tujuannya adalah memodifikasi EPOC menjadi alat pendeteksi kebohongan. Pemanfaatan mesin sensor otak ini memang universal. Tentu saja alat ini bisa digunakan sebagai pendeteksi kebohongan. Orang tidak akan lagi mampu menyembunyikan pikiran-pikirannya ketika mengenakan alat ini, papar Le.
Namun, Le menegaskan, impian utama Emotiv adalah mengembangkan teknologi EPOC untuk membantu para korban stroke yang menderita kelumpuhan. Dengan EPOC, korban stroke diharapkan bisa kembali berkomunikasi dan bahkan menggerakkan alat-alat elektronik.
No comments:
Post a Comment