Asteroid raksasa yang menghantam Laut Timor 35 juta tahun yang lalu diduga mengakibatkan dampak yang luar biasa -- ikut mendorong pembentukan lapisan es di Antartika.
Seperti dimuat laman New Scientist, Selasa 1 Juni 2010, ilmuwan Australian National University (ANU) Andrew Glikson menganalisa, sebuah kubah yang ditemukan 2,5 kilometer di bawah permukaan Laut Timor -- sekitar 300 kilometer barat laut perairan Australia.
Berdasarkan struktur kubah -- yang dinamakan Puncak Ashmore -- ada dua hal yang bisa menjelaskan formasi pembentukan kubah itu, dari gunung lumpur (mud volcano) atau pergerakan tektonik lempeng Bumi.
Menggunakan rangkaian tes, termasuk pemindaian mikroskop elektron dan survei seismik, juga analisa kimia bebatuan pembentuk, Glikson menyimpulkan, kubah tersebut tercipta akibat benturan asteroid yang menghujam Bumi -- yang dalam kecepatan tertentu mengakibatkan pergeseran kerak Bumi.
Imej dari pemindaian elektron menunjukkan, retakan dan bebatuan yang hancur di permukaan kubah tak seperti yang kerap dijumpai pada fenomena pergerakan lempeng tektonik.
Sementara, survey seismik membuktikan kubah itu bukanlah gunung lumpur, sebab, berukuran diameter 50 kilometer dan tinggi sekian kilometer. Jauh lebih besar dari mud volcano di Azerbaijan yang hanya berdiameter 10 kilometer.
Seperti dimuat laman News Discovery, asteroid tak hanya menghantam Laut Timor. Juga ditemukan struktur yang sama yang diduga hasil tumbukan asteroid pada periode yang sama, yakni di Teluk Chesapeake di pesisir Virginia selebar 85 kilometer.
Ada juga di Siberia selebar 100 kilometer, dan beberapa titik jatuh asteroid lainnya di Amerika Utara.
Asteroid yang bertubi-tubi menghantam Bumi diyakini menjadi penyebab turunnya suhu Bumi secara drastis.
Sekitar sejuta tahun pasca hantaman asteroid-asteroid, Selat Drake -- perairan di antara Antartika dan Amerika Selatan yang tertutup rapat, menjadi terbuka.
Aliran air yang menuju ke Selat Drake dan mengisolasi iklim Antartika -- yang lantas mendorong pertumbuhan lapisan es.
No comments:
Post a Comment