.:[Double Click To][Close]:.

Tuesday, May 4, 2010

Sony Siap Meluncurkan atracTable, Mahasiswa Indonesia Sudah Bikin Terlebih Dahulu

Sony siap mengeluarkan produknya yang akan menyaingi Microsoft Surface. Adalah atracTable, sebuah perangkat komputer yang dapat menghilangkan ketergantungan manusia terhadap mouse dan keyboard. Pengguna akan secara langsung berinteraksi dengan komputer dengan cara menyentuh layar.



Dilansir KabarIT dari Electronista, sebuah proto type atracTable yang sudah ada memiliki ukuran 35 inchi dengan fitur layar full HD dengan kontras tinggi. Alat ini dapat mendeteksi pergerakan lengan, jari dan pergerakan tubuh. Terdapat juga fitur yang dapat mendeteksi manusia berdasarkan usia, jenis kelamin, emosi seperti marah, sedih dan gembira.





Alat ini dapat digunakan sebagai media interaksi di tempat-tempat umum dan pertokoan. Alat ini juga dapat berinteraksi dengan perangkat yang diletakkan di atasnya.

Sony didukung perusahaan Atracsys dari Swiss. Alat ini menggunakan dua buah kamera Sony ISS XCD-V60 yang digunakan untuk menangkap gerakan yang dilakukan user. Kamera ini juga sebagai pengganti kontrol mouse dan keyboard. Belum diketahui apakah atracTable dapat melakukan multi touch, tapi secara teori seharusnya bisa.




Sebenaranya alat ini bukan sebuah teknologi yang baru. Alat ini ternyata juga sudah lama ada di Indonesia, dibuat oleh team dariSTMIK AMIKOM Yogyakarta . Interactive Tabel ini pernah mendapatkan juara pertama pada Indonesian ICT Award 2009. Sang innovator bernama Hendro Wibowo mahasiswa STMIK AMIKOM Yogyakarta. Alat yang dibuat Hendro Wibowo ini diberi nama Tiwule (Touch It With Ultimate Learning Experience).




Tiwule v.1, Hendro Wibowo Bersama M. Nuh (Menkominfo saat itu)




Secara teknik dan teknologi dan prinsip pembuatanya, Tiwule hampir sama dengan atracTable. Menggunakan kamera sebagai sensor penangkap gerakan dan proyektor sebagai interfacenya. Tiwule bahkan sudah dapat melakukan multi touch, sehingga dapat “dimainkan” lebih dari satu orang.

Pada versi pertamanya, Tiwule bahkan hanya menggunakan layar LCD biasa sebagai interfacenya dan menggunakan kamera webcam sebagai sensor pendeteksi gerakan. Pada versi pertama biaya pembuatan bahkan tidak lebih dari 3 juta rupiah.







No comments:

Post a Comment