Ternyata terlalu sering membersihkan telinga dengan cotton bud dapat menyebabkan infeksi dan bahkan gangguan pendengaran permanen. Inilah 22 fakta dan tips seputar merawat telinga.
Telinga adalah organ yang kompleks dan terbagi dalam tiga bagian utama. a. Bagian luar telinga melindungi gendang telinga dari cidera langsung dan menyalurkan gelombang suara melalui kanal telinga ke gendang telinga. b. Bagian tengah, yang terpisah dari bagian luar, adalah ceruk berisi udara yang terhubung dengan bagian belakang hidung melalui tabung Eustachea yang membuka ketika kita menelan atau menguap.
Gelombang suara membuat gendang telinga bergetar. c. Di dalam telinga bagian tengah terdapat tulang-tulang kecil yang mengirimkan getaran dari gendang telinga ke cochlea atau telinga bagian dalam. Di bagian ini terdapat sebuah tabung berisi cairan yang disebut rumah siput karena bentuknya yang mirip, dan memiliki sel-sel rambut halus yang menerjemahkan gelombang suara menjadi rangsangan syaraf yang diteruskan ke otak.
Kotoran telinga atau cerumen adalah substansi antibakteri yang diproduksi oleh kelenjar dalam saluran telinga untuk mencegah infeksi dan membantu membersihkan telinga dari sel-sel kulit mati.
Kulit saluran telinga dirancang untuk membantu kotoran telinga bergerak keluar.
Cotton bud memiliki lebar yang sama dengan saluran telinga dan justru mendorong kotoran telinga masuk kedalam. Tapi tidak masalah jika Anda menggunakannya untuk membersihkan bagian pinggirnya saja (bagian yang dapat dilihat dari luar). Cotton bud juga dapat mengarah pada terjadinya infeksi dan menusuk gendang telinga jika Anda mendorongnya terlalu dalam.
Beberapa orang menggunakan minyak untuk memudahkan kotoran telinga keluar, namun itu justru dapat menghambatnya.
Menggunakan lilin Hopi untuk menyedot keluar kotoran telinga ternyata tidak efisien dan gagal dalam tes keamanan dan manfaatnya dan FDA (Food and Drug Administration) Amerika telah melarang penjualannya sebagai barang kesehatan.
Jika Anda ingin membersihkan telinga, kunjungilah dokter yang menggunakan peralatan khusus untuk melihat kedalam telinga untuk mengetahui apakah ada yang menyumbat saluran pendengaran Anda dan apa penyebabnya.
Kotoran telinga orang berbeda-beda. Ada yang memiliki kotoran telinga berwarna oranye dan lembek sementara yang lainnya memiliki kotoran telinga lebih kering dan cokelat.
Kotoran telinga yang menandakan adanya infeksi adalah yang berwarna hijau dan tebal.
Jangan digaruk jika telinga terasa gatal dan risih. Ini adalah gejala eczema atau psoriasis. Temui dokter, dan ia akan memberikan Anda salep khusus untuk meredakan rasa gatalnya.
Ada dua tipe utama infeksi telinga. a. Infeksi luar telinga biasanya terjadi setelah terkena air kotor. Ini umum terjadi bagi penderita eczema di saluran telinga dan tapat terulang jika kulit tidak mendapatkan waktu yang cukup untuk memulihkan diri dengan baik.
Telinga terasa sakit, bengkak dan tersumbat nanah. Ini biasanya disebabkan oleh bakteri atau infeksi jamur.
Perawatan dilakukan dengan membersihkan nanah dan memberikan obat tetes antibiotik kedalam saluran telinga. b. Infeksi telinga bagian tengah akut sering diikuti dengan demam. Telinga tersumbat oleh cairan di bagian tengah telinga yang terkadang membuat gendang telinga pecah. Biasanya infeksi ini disebabkan oleh virus, namun bakteri juga dapat menyerang telinga bagian tengah. Infeksi bakteri bisa dirawat dengan antibiotik yang diminum.
Benjolan atau lepuh di saluran telinga bisa terasa sakit dan harus diobati dengan obat tetes antibakteri.
Syaraf telinga terhubung dengan banyak syaraf dari anggota tubuh lain yang berdekatan sehingga terkadang infeksi tenggorokan atau bahkan masalah dengan leher dapat menyebabkan rasa sakit di telinga. Kanker tenggorokan, lidah dan amandel dapat menyebabkan telinga ikut terasa sakit, tapi ini jarang terjadi.
Kehilangan pendengaran tiba-tiba bisa terjadi yang disebabkan oleh kerusakan sel-sel rambut halus di bagian dalam telinga.
Kehilangan pendengaran yang berangsur biasanya dihubungkan dengan usia lanjut, tapi jika hanya satu telinga yang terpengaruh atau jika ada perbedaan yang signifikan antara pendengaran pada kedua telinga, kunjungilah spesialis.
Sejumlah pengobatan dapat menyebabkan ketulian, meskipun jarang.
Mendengarkan musik dengan suara keras dalam jangka panjang dapat membunuh sel-sel rambut di bagian dalam telinga. Telinga manusia tidak dirancang untuk mendengar suara diatas 85db (desibel), sementara konser musik rata-rata memiliki tingkat suara 120db.
Dengungan di telinga setelah mendengar musik yang kuat disebut tinnitus dan itu merupakan sebuah gejala rangsangan yang berlebihan.
Suara sehari-hari juga dapat menyebabkan kerusakan pendengaran. Jika Anda berjalan dan ada perbaikan jalan, menyeberanglah. Karena para pekerja yang menggunakan bor angin biasanya memakai pelindung telinga, sementara Anda tidak. Pengguna earphone harusnya memakai selipan khusus untuk meredam suara-suara diluar dan jangan menaikkan volume terlalu tinggi.
Tamparan di telinga dapat memicu lubang-lubang pada gendang telinga, yang terasa sangat sakit. Dalam kebanyakan kasus membran akan sembuh dengan sendirinya dalam enam minggu, tapi telinga harus dijaga agar tetap kering sepanjang waktu agar infeksi tidka berkembang.
Jika telinga terkena pukulan saat berenang dapat menyebabkan kerusakan karena air masuk dan memberikan banyak tekanan terhadap gendang telinga dan dapat membuatnya pecah.
Trauma tengkorak dan patah jiga dapat merusak bagian dalam telinga.
Saat terbang dengan pesawat, tekanan dalam kabin tidak dapat menyamai tekanan pada tanah, sehingga perubahan ketinggian menyebabkan tekanan di luar telinga menjadi lebih tinggi dari bagian tengah telinga, sehingga gendang telinga menggembung kedalam.
Untuk mengatasi ini, tabung Eustachea harus dibuka sedikit untuk membiarkan sejumlah kecil udara di bagian tengah telinga dan menormalkan tekanan telinga. Ini bisa dilakukan dengan cara menutup hidung dan menghembuskan nafas dengan perlahan. Menyemprotkan obat decongestant atau obat anti sesak satu jam sebelum terbang dan mendarat juga dapat membantu telinga menyesuaikan diri secara alami.
No comments:
Post a Comment