Jika Cina mencoba menghasilkan ASI dari sapi, ahli genetika di Australia sengaja menciptakan kambing transgender agar menghasilkan susu seperti manusia.
Kambing-kambing yang terlahir adalah kambing betina dalam tubuh kambing jantan, lengkap dengan anatomi tubuh pejantan.
Perusahaan yang memprakrasai hal tersebut ingin mengetahui apakah susu yang dihasilkan memiliki protein yang sama dengan susu yang dihasilkan manusia, dengan niat suatu hari dapat menjualnya.
Kambing-kambing itu disebut 'goys' sebagai hasil kombinasi 'girl' dan 'boy' dan 15 ekor telah berhasil dilahirkan di fasilitas penelitian di New Zealand.
Kritik langsung melayang atas tindakan ini dan meminta agar program pengembangbiakan ini dihentikan. Mereka menyebut para ilmuwan 'bermain menjadi Tuhan'.
Mereka juga ditanya sola bahayanya jika kambing-kambing itu lepas dan DNA mereka tersebar ke kolam gen yang lebih luas.
AgResearch mengatakan 75% kambing yang lahir di fasilitas di Hamilton adalah trasgender. Semua pejantannya telah disterilkan untuk tidak dapat berkembang-biak.
Total ada 15 ekor 'goy' dan salah satunya sejauh ini telah memproduksi susu pada usia enam bulan.
Steffan Browning, seorang pejabat dari Departemen Kesehatan dan Pertanahan New Zealand yang baru-baru ini mengunjungi fasilitas tersebut, mengatakan ia ingin menutup program itu secepatnya karena ia mempertimbangkan resiko kontaminasi dengan kambing-kambing normal.
Namun Dr Jimmy Suttie, jendral manajer biosains terapan AgResearch menegaskan, "Kami sangat serius dalam memahami etika memperlakukan hewan di AgResearch. Semua eksperimen yang kami lakukan diawasi oleh dokter hewan dan komite etika hewan, dan mereka sama sekali tidak khawatir terhadap apa yang kami lakukan."
Kambing-kambing yang terlahir adalah kambing betina dalam tubuh kambing jantan, lengkap dengan anatomi tubuh pejantan.
Perusahaan yang memprakrasai hal tersebut ingin mengetahui apakah susu yang dihasilkan memiliki protein yang sama dengan susu yang dihasilkan manusia, dengan niat suatu hari dapat menjualnya.
Kambing-kambing itu disebut 'goys' sebagai hasil kombinasi 'girl' dan 'boy' dan 15 ekor telah berhasil dilahirkan di fasilitas penelitian di New Zealand.
Kritik langsung melayang atas tindakan ini dan meminta agar program pengembangbiakan ini dihentikan. Mereka menyebut para ilmuwan 'bermain menjadi Tuhan'.
Mereka juga ditanya sola bahayanya jika kambing-kambing itu lepas dan DNA mereka tersebar ke kolam gen yang lebih luas.
AgResearch mengatakan 75% kambing yang lahir di fasilitas di Hamilton adalah trasgender. Semua pejantannya telah disterilkan untuk tidak dapat berkembang-biak.
Total ada 15 ekor 'goy' dan salah satunya sejauh ini telah memproduksi susu pada usia enam bulan.
Steffan Browning, seorang pejabat dari Departemen Kesehatan dan Pertanahan New Zealand yang baru-baru ini mengunjungi fasilitas tersebut, mengatakan ia ingin menutup program itu secepatnya karena ia mempertimbangkan resiko kontaminasi dengan kambing-kambing normal.
Namun Dr Jimmy Suttie, jendral manajer biosains terapan AgResearch menegaskan, "Kami sangat serius dalam memahami etika memperlakukan hewan di AgResearch. Semua eksperimen yang kami lakukan diawasi oleh dokter hewan dan komite etika hewan, dan mereka sama sekali tidak khawatir terhadap apa yang kami lakukan."
No comments:
Post a Comment