Inilah yang dikatakan Anne Diamond, seorang penyiar radio dan pembawa acara televisi kondang Inggris, di DailyMail:
Pertama-tama, aku harus mengatakan aku tidak percaya hantu. Aku terlalu bernalar untuk ditakut-takuti dengan sesuatu yang misterius.
Tapi ketika tukang pos mengatakan padanya, "Mereka menemukan (mayat) wanita itu di lantai ruang keluarga; dia sudah tewas selama dua minggu," kata-kata tukang pos itu langsung membuatnya merinding.
Setelah bercerai pada tahun 1999, Anne mulai mencari-cari rumah baru untuk ditinggali bersama keempat puteranya, seorang pengasuh, sekalian mengunjungi beberapa kerabat.
Ia langsung jatuh hati pada sebuah rumah indah bergaya Victoria dekat Warwick Castle.
Agen perumahan mengatakan dia belum menyiapkan detail mengenai rumah itu, tapi mempersilahkan Anne untuk langsung melihat sendiri.
Rumah itu terlindungi oleh pohon-pohon cemara tinggi dan sebuah gerbang ganda yang besar dan dalam keadaan terbuka saat ia membawa masuk mobilnya melewati jalan setapak berkerikil.
Mereka disambut oleh seorang wanita tua yang ramah. Ia langsung bercerita tentang rumah itu. Dia membawa anak-anaknya ke rumah itu bertahun-tahun yang lalu tapi sekarang anak-anaknya sudah tinggal di luar negeri dan mendesaknya untuk menjual rumah itu untuk pindah ke sebuah flat pensiunan.
Dia mengaku sedih jika harus meninggalkan rumah itu tapi senang jika rumah itu akan diisi oleh suara-suara anak-anak lagi.
"Wah kebetulan saya punya keluarga besar dan kami suka berpesta!" kata Anne. Wanita tua itu pun sangat senang mendengarnya.
Setelah itu Anne langsung menelpon agennya dan mengutarakan kesukaannya pada rumah itu. Harga sudah disetujui, dan Anne sudah membayangkan rencana-rencana yang akan dilakukannya untuk rumah barunya.
Karena itulah ia sangat kecewa ketika sekitar seminggu kemudian, agennya menelepon dan mengatakan rumah itu tidak jadi dijual, karena wanita tua itu tiba-tiba memutuskan untuk tidak menjualnya.
Ia menitipkan permintaan maaf kepada Anne melalui sang agen.
Meski kecewa, Anne mulai berburu rumah baru lagi. Tapi ia tetap tidak dapat melupakan rumah itu.
Lalu secara mengejutkan, sekitar 6 bulan kemudian sang agen perumahan meneleponnya lagi dan mengatakan rumah itu kembali dijual. Sekarang rumah itu sudah benar-benar kosong dan bisa langsung ditempati hanya dengan menambahkan beberapa ratus pound.
Anne mengajak ibunya yang juga jeli dalam urusan properti untuk melihat-lihat rumah tersebut. Kali ini gerbangnya tertup, sehingga Anne harus membukanya sendiri dengan kumpulan kunci yang sudah diambilnya dari agen.
Namun ketika ia dan ibunya berdiri di undakan depan pintu dan Anne masih berusaha menemukan kunci untuk pintu depan, pintunya terbuka dan wanita tua berambut putih itu muncul dengan tersenyum menyambut mereka, seperti saat sebelumnya. Dia meminta maaf karena rumahnya tampak kosong dan 'kurang ramah'.
Dia berkata, "Kau tahu susunan rumah ini, jadi aku akan tinggalkan kalian untuk melihat-lihat sendiri..." Kemudian dia pergi ke dapur, menyeret tubuhnya yang kurus dan pucat.
Anne ingat cahaya menjadi redup, karena itu ia dan ibunya langsung memutuskan melihat lantai atas terlebih dahulu. Kamar-kamarnya tampak besar, tanpa furnitur dan rumah itu membuat suara gema yang menakutkan.
Anne mencoba mencari saklar untuk menyalakan lampu, dan menyadari bahwa listriknya ternyata sudah diputus.
Mereka turun ke bawah dan ibu Anne memanggil wanita tua itu untuk menanyakan apakah dia punya lentera. Tapi mereka tidak bisa menemukan wanita tua itu dimanapun.
Anne pun memutuskan untuk mempercepat urusannya dan segera pergi. Ia kemudian melihat bahwa meskipun jendelanya tidak bertirai, tapi hanya ada sedikit sekali cahaya yang masuk. Suasana privasi yang tadinya sangat disukai Anne berubah menjadi suasana kelabu.
Ibunya duduk dan menghela nafas, "Sekarang kita tidak bisa melihat apapun, tapi aku akui rumah ini memang indah. Besar, kokoh, sangat layak, banyak kamar: kau bisa melakukan banyak hal di rumah ini."
Selagi bicara, mereka kemudian sadar, bahwa Ibu Anne tengah duduk diatas sebuah benda yang tampak seperti peti mati, padahal mereka tahu seharusnya rumah itu benar-benar kosong. Ibu Anne langsung bangkit berdiri.
"Aku tidak suka ini," bisiknya. "Ini bentuknya seperti peti mati."
Baik Anne dan ibunya bukanlah orang yang percaya takhayul, tapi mereka berdua langsung lari menuju pintu depan. Dan mereka pun merasa aman lagi begitu sampai di mobil dan melaju pergi.
Pagi berikutnya, Anne menghubungi agen perumahannya untuk mengembalikan kunci dan menjelaskan mengapa ia pergi tanpa mengunci pintu pagar.
Namun sang agen justru bingung. Ia mengatakan bahwa tidak ada lagi orang punya kunci rumah itu selain dirinya. Ia juga menjelaskan bahwa wanita tua pemilik rumah itu sudah meninggal secara mendadak, dan anak-anaknya sudah membersihkan tempat itu untuk menjualnya kembali. Itu terjadi sudah berminggu-minggu yang lalu dan wanita tua itu sudah dimakamkan.
Anne kemudian bertanya mengenai kotak besar yang ia dan ibunya lihat seperti peti mati di tengah-tengah ruang keluarga. Agen itu pun kembali menjelaskan, "Tempat itu sudah benar-benar kosong, saya yakinkan Anda."
Untuk meyakinkan Anne, agen itu menawarinya untuk menengok rumah itu bersama-sama. Maka mereka kembali mengunjungi rumah tersebut.
Dan ternyata memang tidak ada apapun di ruang keluarga di rumah itu.
"Apakah Anda masih ingin membelinya?" tanya sang agen.
"Tidak mungkin, tidak sekarang," jawab Anne.
Saat Anne kembali ke mobilnya, seorang tukang pos berjalan lewat dan bertanya, "Apa Anda akan membeli rumah itu?"
"Tidak, aku tidak berpikir itu hal yang benar bagiku," Anne berkeluh.
Tukang pos itu melanjutkan, "Rumah itu sudah dihuni keluarga yang sama selama bertahun-tahun. Sangat menyedihkan bagaimana wanita tua itu meninggal. Dia di rumah itu selama dua minggu sebelum siapapun menemukannya. Akhirnya mereka harus mendobrak masuk dan disanalah dia, terbaring tak bernyawa di lantai ruang keluarga."
Sebagian diri Anne merasa yakin tindakannya benar untuk menjauhi rumah itu. Namun sebagian dirinya lagi tak habis pikir mengenai peristiwa ini. "Apakah wanita tua itu kembali dari kematian untuk memastikan aku membeli rumahnya? Dia sangat senang saat mengetahui rumah kesayangannya akan berpindah tangan ke keluarga besar juga, yang akan mengisi rumah itu dengan kebahagiaan dan tawa."
Wanita tua itu kembali, meskipun sebagai hantu, untuk mengantar Anne melihat-lihat rumahnya untuk yang terakhir kalinya. Namun misteri peti mati yang seolah menunjukkan posisi kematian wanita tua itu masih membuatnya bertanya-tanya.
No comments:
Post a Comment